3 Juni 2013

Menikah di Usia 24

Waktu SMA, saya pernah ditanya oleh salah seorang teman, "punya rencana nikah umur berapa?"


Saat itu, saya yang masih polos menjawab, "umur 24 atau 25 lah. Ga kelewat muda, ga terlalu tua juga kan? Setidaknya bisa ngerasain 'jajan' pake uang sendiri dulu lah."


Seiring waktu berjalan, keinginan saya menikah di usia 24 memudar. Pikiran kok jadinya nguber duit mulu, apalagi setelah kerja dan ngerasain punya uang sendiri. Malah, kecenderungan untuk menunda nikah jadi lebih besar (MasyaAllah!). Alasannya sih saya takut semua yang saya miliki saat ini bakal terenggut.


Menemukan D sebenernya merupakan anugerah yang InsyaAllah luar biasa untuk saya. Dia juga berusia sama, 24 tapi keinginan dia untuk menjalin hubungan yang serius dapat dipertanggung jawabkan. Alhamdulillah keinginan saya pada masa SMA untuk menikah usia 24 terwujud. SubhanAllah ya, mungkin ini yang namanya ucapan adalah doa.


Saya bangga kok bisa menyempurnakan ibadah di usia yang masih muda. Bisa segera dipertemukan dengan jodoh saya secepat ini. Dan jika Allah mengizinkan kami segera mendapat momongan, saya bisa mengurus anak dengan kondisi yang masih baik, dari segi kesehatan tentunya. Urusan mapan dan rezeki, kita sudah berusaha dan Allah sudah memberi jalan :)

2 komentar:

  1. Hi mba azizah, boleh tau arti dr nama belakangnya? Saya suka sekali dengan nama arrumaisha :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama itu didapat dari nenek saya. Ga ada artinya, itu nama dari seorang sohabiah (sahabat rasul yang perempuan). Alkisah Arrumaisha itu seorang yang cerdas. Dia ibu dari sahabat Zaid bin ... (lupa, hehe)

      Hapus