14 Mei 2013

Masalahnya Bukan di Microphone, Sayang

"Soal microphone gimana nih?" Tanya D disela-sela obrolan kami soal list wedding preparation yang belum rampung.


"Lho, kenapa emang?" Tanya saya penasaran. "Takut ga nyala atau gimana? Pas hari H kan dicoba." Lanjut saya.


"Emang harus ya pake microphone?" Tanyanya lg. Saya ketawa.


Aseli, saya baru tau orang 'kayak' D bisa juga grogi, hihihi. "Yakali ijab kabul kamu bisik-bisik sama Ayah, kan saksi kudu denger juga baru sah."

Dilema Soal Mudik

Ceritanya sekitar sebulan atau dua bulan yang lalu saya baru pindah departemen, masih 1 divisi sih. Dari segi kerjaan sih lebih sibuk dari departemen yang lama, buktinya saya ga sesering dulu posting di blog *pencitraan :p. Sibuknya itu mengakibatkan saya ga bisa ngambil sembarangan waktu untuk cuti. Ditambah kerjaan saya ga ada yang bisa backup.


Nah, dari sini lah semua berawal *ngok. Masalah yang berbenturan itu tidak lain dan tidak bukan seperti yang di judul :D. Bagi saya dan keluarga, silaturahim bisa kapan saja, ga harus lebaran. Makanya, keluarga saya bisa memaklumi kalo ada yang ga mudik. Yah, emang mayoritas keluarga besar saya di Jakarta, biarpun ga silaturahim pagi harinya, sore atau malam hari sepulang kerja bisa tetep silaturahim. Tapi tidak demikian dengan D.